7 Cara Bangkit Mengatasi Bisnis Atau Usaha Yang Hampir Bangkrut Dengan Benar

Dalam dunia bisnis, ada saat sebuah bisnis mengalami masa kejayaannya, tetapi karena perubahan zaman atau goncangan ekonomi, memaksakan suatu keadaan dimana bisnis yang pernah mapan tersebut, akhirnya semakin hari semakin merosot dan akhirnya menghadapi situasi dimana bisnis tersebut sangat dekat dengan kebangkrutan.

Mungkin saat ini anda sedang menghadapi situasi sulit ini, sehingga dapat menemukan artikel ini. Puji Tuhan, anda berada ditempat yang benar dan semoga belum terlambat untuk memperbaikinya.

Satu hal yang perlu dijadikan pola pikir, yaitu bahwa suatu organisasi akan sukses atau gagal tergantung dari pemimpinnya. Karena itulah mengapa seringkali kita melihat jika ada suatu tim olahraga atau perusahaan menjalani musim yang buruk, biasanya yang diganti adalah pelatih atau direkturnya.

Hal ini karena pemimpin memiliki tanggung jawab untuk melihat jauh ke depan, menunjukkan arah, membimbing, dan memotivasi orang-orang disekitarnya untuk mengikutinya menuju visi besarnya itu bersama-sama.

usaha bangkrut 2

Jadi, mengapa suatu usaha  atau bisnis bisa jatuh dan bangkrut?

Penyebab utamanya karena pemimpin:

  1. Tidak cukup cerdas
  2. Memiliki keterampilan soft skill (karakter) yang buruk, terutama ego
  3. Kurang mengenal pemain disekitarnya, seperti karyawan baik/buruk, mitra baik/buruk.
  4. Kolot, tidak bisa menerima perubahan
  5. Terlambat melakukan perubahan (penyebabnya di poin 4)

Many people know how to win. But very few know how to deal with loss

Banyak orang yang tahu cara untuk menang. Tetapi sangat sedikit yang tahu cara menghadapi kekalahan. Kekalahan pasti menyakitkan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana respon kita menghadapi kekalahan tersebut sebagai seorang pengusaha sejati.

Ada 7 langkah / cara bangkit mengatasi bisnis atau usaha yang hampir bangkrut:

1 . Temukan hal positif

Sebisa mungkin jujurlah pada diri sendiri, akui kesalahan tanpa menghakimi diri sendiri. Jangan menganggap diri sendiri buruk, tetapi hal positif apa yang sudah terjadi pada diri kita. Mungkin saja kita menjadi jauh lebih bijaksana setelahnya.

2. Temukan kebocoran yang ada dan lakukan penyesuaian

work at home

Terkadang dalam situasi yang sangat sibuk, pengamatan kita luput akan hal-hal yang terlihat kecil, namun sebenarnya berdampak kebocoran besar.

Contohnya adalah: mungkin anda memiliki seorang karyawan terpercaya, yang sudah lama bekerja sejak bisnis anda berdiri, tetapi sebenarnya karakternya buruk, pada awalnya mungkin itu tidak terlalu mengganggu, tetapi seiring waktu sifat negatifnya semakin memburuk sehingga melelahkan anda. Selain gajinya yang relatif besar, anggota yang negatif hanya akan membawa dampak negatif kepada anggota lain dalam suatu organisasi. Apalagi dalam situasi sulit seperti di ambang kebangkrutan. Lakukan penyesuaian sebelum terlambat!

3. Pertanyakan kembali visi dan nilai-nilai anda

Visi yang salah merupakan salah satu penyebab kebangkrutan. Seringkali visi gagal dikarenakan terlalu berpusat pada hasil fisik / posisi di masa depan dan mengabaikan aspek sosialnya seperti membantu sesama. Visi yang tidak memiliki tujuan sosial dan nilai-nilai biasanya tidak membangkitkan hati / perasaan berharga karyawan yang bekerja di dalamnya, akhirnya moral karyawan menjadi rendah, dan akhirnya menurunkan produktivitas kerja.

Visi yang baik adalah visi yang melibatkan unsur manusia, menciptakan pertumbuhan dan peduli dengan sekitar.

4. Ukur tingkat strategi anda

Jabarkan strategi-strategi yang telah anda buat, pilihlah strategi-strategi yang paling mungkin dapat membuat usaha / bisnis anda menuju visi yang anda buat tersebut, urutkan mulai dari yang terutama.

5. Ukur tingkat eksekusi anda

Setelah menjabarkan strategi, yang berikutnya perlu dilakukan adalah melihat strategi manakah yang paling mungkin bisa segera dieksekusi? Karena dalam kondisi usaha / bisnis yang hampir bangkrut, kecepatan menjadi berharga.

6. Terapkan prinsip pareto sesuai dengan tingkat kedaruratannya

Prinsip pareto (juga dikenal dengan aturan 80-20) menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya.

contoh:

  • 80% dari keluhan pelanggan muncul dari 20% dari produk atau jasa.
  • 80% dari keterlambatan jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
  • 20% dari produk atau jasa mencapai 80% dari keuntungan.
  • 20% dari tenaga penjualan memproduksi 80% dari pendapatan perusahaan.
  • 20% dari cacat sistem menyebabkan 80% masalah.

Dengan menggunakan prinsip ini maka usaha / bisnis anda dapat memusatkan perhatian pada yang terpenting, sehingga setiap keputusan-keputusan yang dibuat menjadi efektif dan efisien.

7. Berdoa dan selalu menjaga hubungan anda dengan Tuhan

berdoa

And last but not least, selalu sertakan Tuhan dalam setiap keputusan dan tindakan kita dengan berdoa, karena sejak awal usaha, rezeki dan pekerjaan itu sendiri datangnya dari Tuhan, Ia yang memberi, Ia juga yang mengambil sesuai kehendak-Nya. Sehingga patut kita syukuri jika memang masih diizinkan untuk mengelola usaha / bisnis yang kita jalankan.

Demikian cara yang dapat anda lakukan untuk menyelamatkan usaha / bisnis anda dari kebangkrutan. Selamat mencoba! Kami doakan yang terbaik untuk anda.

Published by deddytanzil

Mimpi besar selalu dimulai dari langkah pertama. Mari bersama IBT memajukan usaha kuliner bangsa menjadi lebih baik.

Leave a Reply